Kecelakaan Nuklir atau Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling
ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan
sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di
antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan
mungkin di Fukushima Jepang.
|
Korban Ledakan Nuklir |
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau
kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan
didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi
uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan
bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa
kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun
ke atmosfir dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah
kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan
kemungkinan kehancuran total.
|
Ledakan reaktor nuklir di Jepang |
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga
kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini
membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir. Sebuah
ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut
desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi
khusus memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang
menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya,
beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan
bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap.
Dampak Pada Kesehatan Manusia
|
Pemindaian radiasi nuklir - Jepang |
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang
berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis
dapat terjadi bagi manusia yang tertimpa.
Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh manusia dapat melindungi diri dari
kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya.
Namun radiasi pada jumlah tertentu tidak bisa ditoleransi oleh
mekanisme pertahanan tubuh itu. Proses ionisasi pada sel-sel tubuh
karena proses radiasi dapat merusak sel-sel dan organ tubuh yang
menimbulkan berbagai manifestasi.
Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung beberapa
faktor. Faktor tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang
terpapar, jarak dengan sumber radiasi dan lama paparan radiasi.
Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi :
|
Chernobyl birth effect - Ukraina |
Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung
bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak
jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau segera setelah terkena paparan radiasi tinggi di
sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan
demam. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar
reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.
|
Mutasi genetik, kelinci tanpa telinga - Jepang |
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan
adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung
menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak
darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan
pembuluh darah dan luka susah sembuh.
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh
tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak
diantisipasi hingga bertahun-tahun.
Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang
antara lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik,
penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduk.
Efek Jangka Panjang :
Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan khususnya
kanker. Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di
Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan
telontar 1500 meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh
ke Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi
kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga
bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan
bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah tersebut dibiarkan tanpa
berpenghuni.
|
Chernobyl, Ukraina pada April 1986 |
Sekotar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak menalami
gangguan mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagia besar
anak Ukrania diduga telah mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah
terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan mengalami kerlainan
genetik.
Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker
kelenjar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup
di wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli
telah menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar gondok ini dengan
kecelakaan nuklir Chernobyl.
Laporan Kemeny Commission menyebutkan pada kecelakaan Three Mile Island
didapatkan tidak ada potensi mengakibatkan kanker atau kasus yang
mungkin muncul akan kecil sekali sehingga sangat tidak mungkin untuk
mendeteksinya. Kesimpulan yang sama juga terhadap potensi gangguan
kesehatan lainnya”
Gambar:
Dibawah ini adalah efek nuklir yang mengerikan pada manusia di Jepang :
Pencegahan :
Bila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus
dilakukan penanganan sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai
standar Internasional.
Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus segera dievakuasi dari
resiko terkena paparan tersebut. Bagi semua orang yang telah berada
dalam erea daerah paparan harus segera dilakukan skrening tes adanya
kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat masyarakat yang
terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakkan
perawatandanpemantauan kesehatannya.
Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor
nukklirsementara belum diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak
boleh enyalakan AC untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar.
Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan atau
bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.
Mengenal Teknologi Nuklir
Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom
(nukleus = inti). Teknologi nuklir dapat ditemukan dalam
banyak-aplikasi, dari yang sederhana, seperti detektor asap hingga
sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir
Sejarah
Kejadian dalam kehidupan sehari-hari, fenomena alam, yang jarang
berhubungan dengan reaksi nuklir. Hampir semuanya melibatkan gravitasi
dan elektromagnetisme. Keduanya merupakan bagian dari empat gaya dasar
alam, dan bukan yang terkuat. Tapi dua lainnya, gaya nuklir lemah dan
kuat nuklir gaya adalah gaya yang bekerja pada jarak pendek dan tidak
bekerja di luar inti. Inti terdiri dari muatan positif yang benar-benar
akan pergi dari satu sama lain dengan tidak adanya kekuatan yang
menahannya.
|
Nuclear Power Plant Cattenom |
Henri Becquerel pada tahun 1896 meneliti fenomena fosforesensi pada
garam uranium ketika ia akhirnya menemukan sesuatu yang disebut
radioaktivitas. Dia, Pierre Curie dan Marie Curie mulai menyelidiki
fenomena ini. Dalam prosesnya, mereka mengisolasi radium elemen
radioaktif tinggi. Mereka menemukan bahwa bahan radioaktif menghasilkan
gelombang yang intens, yang mereka namai dengan alfa, beta dan gamma.
Beberapa jenis radiasi yang mereka temukan mampu menembus berbagai bahan
dan semuanya dapat menyebabkan kerusakan. Semua peneliti radioaktivitas
pada waktu itu menderita luka bakar dari radiasi, yang mirip dengan
luka bakar dari matahari, dan hanya sedikit yang berpikir tentang hal
itu.
Fenomena baru radioaktivitas dikenal sejak adanya paten di dunia
kedokteran yang melibatkan radioaktivitas. Perlahan-lahan, diketahui
bahwa radiasi yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif adalah radiasi
terionisasi. Peneliti radioaktif Banya di masa lalu meninggal karena
kanker sebagai hasil dari mereka paparan radioaktivitas obat Paten
mengenai radioaktif sebagian besar telah dihapus., tapi aplikasi lain
yang melibatkan bahan radioaktif masih ada, seperti penggunaan garam
radium untuk membuat segalanya berkilau.
Karena atom menjadi lebih dipahami, sifat radioaktivitas menjadi lebih
jelas. Beberapa inti besar cenderung tidak stabil, sehingga pembusukan
yang terjadi sampai selang waktu tertentu sebelum mencapai stabilitas.
Tiga bentuk radiasi yang ditemukan oleh Becquerel dan Curie Ditemukan
juga telah dipahami, peluruhan alfa terjadi ketika inti atom melepaskan
partikel alfa, dua proton dan dua neutron, setara dengan inti helium,
peluruhan beta terjadi ketika pelepasan partikel beta, yaitu elektron
energi tinggi, pembusukan gamma sinar gamma melepaskan, yang tidak sama
dengan alpha dan radiasi beta, tapi radiasi elektromagnetik pada
frekuensi dan energi yang sangat tinggi. Ketiga jenis radiasi terjadi
secara alami, dan radiasi sinar gamma adalah energi nuklir paling
berbahaya dan sulit untuk menolak.
Energi nuklir
|
Energi nuklir |
Energi nuklir adalah jenis teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan
tekendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk
propulsi, panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir
diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang
kemudian digunakan untuk memanaskan air, menghasilkan uap, dan kontrol
turbin uap. Turbin digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan /
atau melakukan kerja mekanik. Lihat teknologi reaktor nuklir
Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% dari listrik yang
dihasilkan di seluruh dunia (data 2004) dan digunakan untuk pembawa
kekuatan pesawat, kapal pemecah es, dan kapal selam.
Senjata Nuklir
Senjata nuklir adalah alat peledak yang mendapatkan hasil reaksi nuklir,
baik fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi. Keduanya melepaskan
sejumlah besar energi dari sejumlah kecil massa, bahkan kecil alat
peledak nuklir untuk menghancurkan sebuah kota dengan sebuah ledakan,
kebakaran, dan radiasi. Disebut senjata nuklir sebagai senjata pemusnah
massal, dan penggunaan dan kontrol telah menjadi aspek kebijakan
internasional sejak kehadirannya.
Desain senjata nuklir lebih rumit daripada apa yang terlihat dari luar,
senjata ini harus menyimpan satu atau lebih massa subkritis yang stabil
untuk dibawa, daripada menimbulkan massa kritis untuk peledakan.
Kompleksitas juga dirasakan ketika harus memastikan bahwa rantai Reaksi
harus menghabiskan sejumlah besar bahan sebelum materi itu terpental
jauh. Proses pengadaan bahan nuklir juga lebih rumit dari yang terlihat,
substansi nuklir yang tersedia secara alami cukup stabil, sedangkan
proses ini membutuhkan bahan nuklir yang tidak stabil.
Satu isotop uranium, yang disebut uranium-235, ada secara alami dan
tidak stabil, namun selalu ditemukan bercampur dengan isotop uranium-238
adalah lebih stabil, yang jumlahnya sekitar 99%. Dengan demikian,
beberapa cara pemisahan isotop berat berdasarkan perbedaan tiga neutron
harus dilakukan untuk mengisolasi uranium-235.
|
Ledakan Nuklir |
Cara lain alternatif, unsur plutonium memiliki isotop stabil untuk
digunakan dalam proses ini. Plutonium tidak alami di sana, jadi harus
dibuat dalam reaktor nuklir.
Proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir berdasarkan setiap
jenis elemen. Amerika Serikat meledakkan senjata nuklir pertama dalam
percobaan dengan nama "Trinity", dekat Alamogordo, New Mexico, pada
tanggal 16 Juli 1945. Penelitian ini untuk menguji seberapa ledakan
nuklir Bom Uranium., Little Boy, meledak di kota Hiroshima, Jepang, pada
tanggal 6 Agustus 1945 diikuti oleh peldakkan Fat Man bom plutonium di
Nagasaki. Dengan segera meniup menghentikan Perang Dunia II.
Sejak ledakan, tidak ada senjata nuklir dalam serangan yang dilepaskan.
Namun, perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata pemusnah massal di
sana. Empat tahun kemudian, pada tanggal 29 Agustus 1949, Uni Soviet
meledakkan senjata fisi nuklir pertamanya. Inggris mengikuti pada 2
Oktober 1952, Prancis pada tanggal 13 Februari 1960, dan Cina pada 16
Oktober 1964.
Tidak seperti senjata konvensional, cahaya yang kuat, panas, dan daya
ledak tidak hanya komponen mematikan senjata nuklir. Setengah dari
mereka yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua hingga lima
tahun setelah ledakan nuklir akibat radiasi.
|
Russia Nuclear Missile |
|
North Korea Nuclear Missile |
|
Pakistan Nuclear Missile |
|
U.S.A Nuclear Missile |
|
India Nuclear Missile |
Senjata radiologi adalah jenis senjata nuklir dirancang untuk
menyebarkan bahan nuklir berbahaya ke wilayah musuh. Jenis Senjata tidak
memiliki kemampuan untuk ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun
mengkontaminasi sejumlah besar wilayah untuk membunuh banyak orang.
Senjata Radiologi adalah pernah dirilis karena mereka tidak berguna bagi
angkatan bersenjata konvensional. Namun, jenis senjata untuk
meningkatkan kekhawatiran tentang terorisme nuklir.
Telah lebih dari 2000 uji coba nuklir yang dilakukan sejak tahun 1945.
Pada tahun 1963, pemilik negara dan seluruh beberapa negara non-senjata
nuklir menandatangani Terbatas Test Ban Treaty, yang berisi bahwa mereka
tidak akan membuat uji coba senjata nuklir di atmosfer, bawah air, atau
luar angkasa . Perjanjian ini masih memungkinkan pengujian nuklir bawah
tanah. Prancis melanjutkan percobaan nuklir di atmosfer sampai tahun
1974, Cina sampai 1980. Underground percobaan oleh Amerika Serikat
terakhir yang dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet pada tahun 1990, dan
Inggris pada tahun 1991, sementara Perancis dan China sampai tahun
1996. Setelah mengadopsi Comprehensive Test Ban Teaty pada tahun 1996,
seluruh negara telah bersumpah untuk menghentikan semua percobaan
nuklir. India dan Pakistan yang tidak termasuk ke negara-negara
percobaan nuklir terakhir pada tahun 1998.
|
Contoh : Pelepasan misil nuklir dari kapal selam |
|
Nautilus Submarine - Kapal selam Amerika menggunakan nuclear power plant. |
Senjata nuklir adalah senjata paling mematikan yang pernah dikenal.
Ketika Perang Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah besar
persenjataan nuklir yang cukup untuk menghancurkan ratusan juta orang.
Berbagai generasi manusia hidup dalam bayang-bayang kehancuran oleh
nuklir, direlfeksikan dalam film seperti Dr Strangelove dan Atomic Cafe.
Dampak / Pengaruh Radiasi
Ledakan reaktor nuklir di Jepang, menyebabkan kekhawatiran yang meluas
tentang implikasi bagi manusia. Di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) bahkan berencana untuk menyortir makanan yang berasal
dari Jepang. Bagaimana bahayakah radiasi ini bagi manusia?
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, bahaya radiasi
ini berlaku hanya bagi mereka yang terpapar di lokasi sekitar reaktor
nuklir.
"Untuk kasus di Jepang, menurut WHO, WHO Percaya risiko kesehatan
masyarakat kecil. Tentu saja artinya bagi mereka yang tidak tinggal di
dekat sebuah situs reaktor nuklir. Juga tidak ada rekomendasi khusus
dari WHO tentang makanan Jepang dan lain-lain, "kata okezone, Rabu
(2011/03/16).
Dampak kesehatan yang dialami penduduk yang tinggal di dekat reaktor
nuklir, kata Tjandra, juga bervariasi tergantung pada jumlah paparan
radiasi dosis, jangka waktu pemaparan, dan banyak bagian tubuh terkena
radiasi.
Misalnya, dosis tunggal yang diberikan dalam waktu singkat bisa
berakibat fatal. Tetapi dosis yang sama diberikan selama beberapa minggu
atau beberapa bulan, hanya bisa menyebabkan efek ringan.
"Jadi jumlah dosis dan kecepatan pemaparan menentukan efek radiasi terhadap bahan genetik dalam sel," katanya.
Tjandra menambahkan bahwa sindrom radiasi akut juga bisa menyerang
berbagai organ tubuh yang berbeda, seperti sindroma otak yang terjadi
jika dosis total radiasi sangat tinggi yakni lebih dari 30 gray. "Ini
fatal," katanya.
Gejala pertama termasuk mual dan muntah, diikuti oleh kelelahan,
mengantuk dan kadang-kadang koma. Fenomena ini kemungkinan besar
disebabkan oleh peradangan otak. Beberapa jam kemudian akan ada tremor
(gemetar), kejang, tidak bisa berjalan, menemui kematian .
Dampak berikutnya adalah sindroma saluran pencernaan terjadi karena
dosis total radiasi yang lebih rendah, yaitu 4 atau lebih abu-abu.
Gejala termasuk mual, muntah dan diare, yang menyebabkan dehidrasi
berat.
Sindrom lainnya akibat dampak radiasi ini adalah sindroma hematopioetik,
yang menyerang sumsum tulang, limpa dan kelenjar getah bening. Semuanya
dimana pembentukan sel-sel darah utama. "Sindrom ini terjadi ketika
dosis total 20-10 abu-abu dan dimulai dengan hilangnya nafsu makan,
apatis, mual dan muntah. Gejala yang paling parah terjadi dalam 6-12 jam
setelah pemaparan dan akan menghilang dalam waktu 24-36 setelah
terpapar," jelasnya.
Menurut Tjandra, efek radiasi nuklir juga berakibat pada kekurangan sel
darah putih yang sering menyebabkan infeksi yang parah. "Jika dosis
total lebih dari 6 gray, maka biasanya kelainan fungsi hematopoietik dan
saluran pencernaan akan berakibat fatal," katanya menyimpulkan.