Sabtu, 31 Januari 2015

Efek Nuklir yang Mengerikan Pada Makhluk Hidup


Kecelakaan Nuklir atau Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang.

Korban Ledakan Nuklir
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.

Ledakan reaktor nuklir di Jepang
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir. Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap.


Dampak Pada Kesehatan Manusia

Pemindaian radiasi nuklir - Jepang
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis dapat terjadi bagi manusia yang tertimpa.

Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh manusia dapat melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun radiasi pada jumlah tertentu tidak bisa ditoleransi oleh mekanisme pertahanan tubuh itu. Proses ionisasi pada sel-sel tubuh karena proses radiasi dapat merusak sel-sel dan organ tubuh yang menimbulkan berbagai manifestasi.

Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung beberapa faktor. Faktor tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang terpapar, jarak dengan sumber radiasi dan lama paparan radiasi.


Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi :

Chernobyl birth effect - Ukraina
Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.

Dampak sesaat atau segera setelah terkena paparan radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.

Mutasi genetik, kelinci tanpa telinga - Jepang
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh.

Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun.

Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduk.


Efek Jangka Panjang :

Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan khususnya kanker. Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500 meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.

Chernobyl, Ukraina pada April 1986
Sekotar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak menalami gangguan mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak Ukrania diduga telah mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan mengalami kerlainan genetik.

Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker kelenjar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar gondok ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl.

Laporan Kemeny Commission menyebutkan pada kecelakaan Three Mile Island didapatkan tidak ada potensi mengakibatkan kanker atau kasus yang mungkin muncul akan kecil sekali sehingga sangat tidak mungkin untuk mendeteksinya. Kesimpulan yang sama juga terhadap potensi gangguan kesehatan lainnya”

Gambar:  
Dibawah ini adalah efek nuklir yang mengerikan pada manusia di Jepang : 


Pencegahan :

Bila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan sesuai dengan skala kecelakaan yang terjadi sesuai standar Internasional.

Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus segera dievakuasi dari resiko terkena paparan tersebut. Bagi semua orang yang telah berada dalam erea daerah paparan harus segera dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakkan perawatandanpemantauan kesehatannya.

Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara belum diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.


Mengenal Teknologi Nuklir

Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom (nukleus = inti). Teknologi nuklir dapat ditemukan dalam banyak-aplikasi, dari yang sederhana, seperti detektor asap hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir


Sejarah

Kejadian dalam kehidupan sehari-hari, fenomena alam, yang jarang berhubungan dengan reaksi nuklir. Hampir semuanya melibatkan gravitasi dan elektromagnetisme. Keduanya merupakan bagian dari empat gaya dasar alam, dan bukan yang terkuat. Tapi dua lainnya, gaya nuklir lemah dan kuat nuklir gaya adalah gaya yang bekerja pada jarak pendek dan tidak bekerja di luar inti. Inti terdiri dari muatan positif yang benar-benar akan pergi dari satu sama lain dengan tidak adanya kekuatan yang menahannya.

Nuclear Power Plant Cattenom
Henri Becquerel pada tahun 1896 meneliti fenomena fosforesensi pada garam uranium ketika ia akhirnya menemukan sesuatu yang disebut radioaktivitas. Dia, Pierre Curie dan Marie Curie mulai menyelidiki fenomena ini. Dalam prosesnya, mereka mengisolasi radium elemen radioaktif tinggi. Mereka menemukan bahwa bahan radioaktif menghasilkan gelombang yang intens, yang mereka namai dengan alfa, beta dan gamma. Beberapa jenis radiasi yang mereka temukan mampu menembus berbagai bahan dan semuanya dapat menyebabkan kerusakan. Semua peneliti radioaktivitas pada waktu itu menderita luka bakar dari radiasi, yang mirip dengan luka bakar dari matahari, dan hanya sedikit yang berpikir tentang hal itu.

Fenomena baru radioaktivitas dikenal sejak adanya paten di dunia kedokteran yang melibatkan radioaktivitas. Perlahan-lahan, diketahui bahwa radiasi yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif adalah radiasi terionisasi. Peneliti radioaktif Banya di masa lalu meninggal karena kanker sebagai hasil dari mereka paparan radioaktivitas obat Paten mengenai radioaktif sebagian besar telah dihapus., tapi aplikasi lain yang melibatkan bahan radioaktif masih ada, seperti penggunaan garam radium untuk membuat segalanya berkilau.

Karena atom menjadi lebih dipahami, sifat radioaktivitas menjadi lebih jelas. Beberapa inti besar cenderung tidak stabil, sehingga pembusukan yang terjadi sampai selang waktu tertentu sebelum mencapai stabilitas. Tiga bentuk radiasi yang ditemukan oleh Becquerel dan Curie Ditemukan juga telah dipahami, peluruhan alfa terjadi ketika inti atom melepaskan partikel alfa, dua proton dan dua neutron, setara dengan inti helium, peluruhan beta terjadi ketika pelepasan partikel beta, yaitu elektron energi tinggi, pembusukan gamma sinar gamma melepaskan, yang tidak sama dengan alpha dan radiasi beta, tapi radiasi elektromagnetik pada frekuensi dan energi yang sangat tinggi. Ketiga jenis radiasi terjadi secara alami, dan radiasi sinar gamma adalah energi nuklir paling berbahaya dan sulit untuk menolak.


Energi nuklir

Energi nuklir
Energi nuklir adalah jenis teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang kemudian digunakan untuk memanaskan air, menghasilkan uap, dan kontrol turbin uap. Turbin digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan / atau melakukan kerja mekanik. Lihat teknologi reaktor nuklir

Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% dari listrik yang dihasilkan di seluruh dunia (data 2004) dan digunakan untuk pembawa kekuatan pesawat, kapal pemecah es, dan kapal selam.


Senjata Nuklir 

Senjata nuklir adalah alat peledak yang mendapatkan hasil reaksi nuklir, baik fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi. Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah kecil massa, bahkan kecil alat peledak nuklir untuk menghancurkan sebuah kota dengan sebuah ledakan, kebakaran, dan radiasi. Disebut senjata nuklir sebagai senjata pemusnah massal, dan penggunaan dan kontrol telah menjadi aspek kebijakan internasional sejak kehadirannya.


Desain senjata nuklir lebih rumit daripada apa yang terlihat dari luar, senjata ini harus menyimpan satu atau lebih massa subkritis yang stabil untuk dibawa, daripada menimbulkan massa kritis untuk peledakan. Kompleksitas juga dirasakan ketika harus memastikan bahwa rantai Reaksi harus menghabiskan sejumlah besar bahan sebelum materi itu terpental jauh. Proses pengadaan bahan nuklir juga lebih rumit dari yang terlihat, substansi nuklir yang tersedia secara alami cukup stabil, sedangkan proses ini membutuhkan bahan nuklir yang tidak stabil.

Satu isotop uranium, yang disebut uranium-235, ada secara alami dan tidak stabil, namun selalu ditemukan bercampur dengan isotop uranium-238 adalah lebih stabil, yang jumlahnya sekitar 99%. Dengan demikian, beberapa cara pemisahan isotop berat berdasarkan perbedaan tiga neutron harus dilakukan untuk mengisolasi uranium-235.

Ledakan Nuklir
Cara lain alternatif, unsur plutonium memiliki isotop stabil untuk digunakan dalam proses ini. Plutonium tidak alami di sana, jadi harus dibuat dalam reaktor nuklir.

Proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir berdasarkan setiap jenis elemen. Amerika Serikat meledakkan senjata nuklir pertama dalam percobaan dengan nama "Trinity", dekat Alamogordo, New Mexico, pada tanggal 16 Juli 1945. Penelitian ini untuk menguji seberapa ledakan nuklir Bom Uranium., Little Boy, meledak di kota Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945 diikuti oleh peldakkan Fat Man bom plutonium di Nagasaki. Dengan segera meniup menghentikan Perang Dunia II.

Sejak ledakan, tidak ada senjata nuklir dalam serangan yang dilepaskan. Namun, perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata pemusnah massal di sana. Empat tahun kemudian, pada tanggal 29 Agustus 1949, Uni Soviet meledakkan senjata fisi nuklir pertamanya. Inggris mengikuti pada 2 Oktober 1952, Prancis pada tanggal 13 Februari 1960, dan Cina pada 16 Oktober 1964.

Tidak seperti senjata konvensional, cahaya yang kuat, panas, dan daya ledak tidak hanya komponen mematikan senjata nuklir. Setengah dari mereka yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua hingga lima tahun setelah ledakan nuklir akibat radiasi.

Russia Nuclear Missile
North Korea Nuclear Missile
Pakistan Nuclear Missile
U.S.A Nuclear Missile
India Nuclear Missile
Senjata radiologi adalah jenis senjata nuklir dirancang untuk menyebarkan bahan nuklir berbahaya ke wilayah musuh. Jenis Senjata tidak memiliki kemampuan untuk ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun mengkontaminasi sejumlah besar wilayah untuk membunuh banyak orang. Senjata Radiologi adalah pernah dirilis karena mereka tidak berguna bagi angkatan bersenjata konvensional. Namun, jenis senjata untuk meningkatkan kekhawatiran tentang terorisme nuklir.

Telah lebih dari 2000 uji coba nuklir yang dilakukan sejak tahun 1945. Pada tahun 1963, pemilik negara dan seluruh beberapa negara non-senjata nuklir menandatangani Terbatas Test Ban Treaty, yang berisi bahwa mereka tidak akan membuat uji coba senjata nuklir di atmosfer, bawah air, atau luar angkasa . Perjanjian ini masih memungkinkan pengujian nuklir bawah tanah. Prancis melanjutkan percobaan nuklir di atmosfer sampai tahun 1974, Cina sampai 1980. Underground percobaan oleh Amerika Serikat terakhir yang dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet pada tahun 1990, dan Inggris pada tahun 1991, sementara Perancis dan China sampai tahun 1996. Setelah mengadopsi Comprehensive Test Ban Teaty pada tahun 1996, seluruh negara telah bersumpah untuk menghentikan semua percobaan nuklir. India dan Pakistan yang tidak termasuk ke negara-negara percobaan nuklir terakhir pada tahun 1998.

Contoh : Pelepasan misil nuklir dari kapal selam
Nautilus Submarine - Kapal selam Amerika menggunakan nuclear power plant.
Senjata nuklir adalah senjata paling mematikan yang pernah dikenal. Ketika Perang Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah besar persenjataan nuklir yang cukup untuk menghancurkan ratusan juta orang. Berbagai generasi manusia hidup dalam bayang-bayang kehancuran oleh nuklir, direlfeksikan dalam film seperti Dr Strangelove dan Atomic Cafe.


Dampak / Pengaruh Radiasi

Ledakan reaktor nuklir di Jepang, menyebabkan kekhawatiran yang meluas tentang implikasi bagi manusia. Di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bahkan berencana untuk menyortir makanan yang berasal dari Jepang. Bagaimana bahayakah radiasi ini bagi manusia?

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, bahaya radiasi ini berlaku hanya bagi mereka yang terpapar di lokasi sekitar reaktor nuklir.

"Untuk kasus di Jepang, menurut WHO, WHO Percaya risiko kesehatan masyarakat kecil. Tentu saja artinya bagi mereka yang tidak tinggal di dekat sebuah situs reaktor nuklir. Juga tidak ada rekomendasi khusus dari WHO tentang makanan Jepang dan lain-lain, "kata okezone, Rabu (2011/03/16).

Dampak kesehatan yang dialami penduduk yang tinggal di dekat reaktor nuklir, kata Tjandra, juga bervariasi tergantung pada jumlah paparan radiasi dosis, jangka waktu pemaparan, dan banyak bagian tubuh terkena radiasi.

Misalnya, dosis tunggal yang diberikan dalam waktu singkat bisa berakibat fatal. Tetapi dosis yang sama diberikan selama beberapa minggu atau beberapa bulan, hanya bisa menyebabkan efek ringan.

"Jadi jumlah dosis dan kecepatan pemaparan menentukan efek radiasi terhadap bahan genetik dalam sel," katanya.

Tjandra menambahkan bahwa sindrom radiasi akut juga bisa menyerang berbagai organ tubuh yang berbeda, seperti sindroma otak yang terjadi jika dosis total radiasi sangat tinggi yakni lebih dari 30 gray. "Ini fatal," katanya.

Gejala pertama termasuk mual dan muntah, diikuti oleh kelelahan, mengantuk dan kadang-kadang koma. Fenomena ini kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan otak. Beberapa jam kemudian akan ada tremor (gemetar), kejang, tidak bisa berjalan, menemui kematian .

Dampak berikutnya adalah sindroma saluran pencernaan terjadi karena dosis total radiasi yang lebih rendah, yaitu 4 atau lebih abu-abu. Gejala termasuk mual, muntah dan diare, yang menyebabkan dehidrasi berat.

Sindrom lainnya akibat dampak radiasi ini adalah sindroma hematopioetik, yang menyerang sumsum tulang, limpa dan kelenjar getah bening. Semuanya dimana pembentukan sel-sel darah utama.  "Sindrom ini terjadi ketika dosis total 20-10 abu-abu dan dimulai dengan hilangnya nafsu makan, apatis, mual dan muntah. Gejala yang paling parah terjadi dalam 6-12 jam setelah pemaparan dan akan menghilang dalam waktu 24-36 setelah terpapar," jelasnya.

Menurut Tjandra, efek radiasi nuklir juga berakibat pada kekurangan sel darah putih yang sering menyebabkan infeksi yang parah. "Jika dosis total lebih dari 6 gray, maka biasanya kelainan fungsi hematopoietik dan saluran pencernaan akan berakibat fatal," katanya menyimpulkan.

Bencana-bencana akibat kebocoran atau ledakan di sebuah rektor nuklir sering kali membuat daerah sekitar pusat bencana tidak bisa dihuni dalam waktu yang cukup panjang akibat bahaya radiasi. Seluruh makhluk hidup yang berada di sekitar area terdampak nuklir seringkali terpapar radiasi yang menyebabkan munculnya mutasi dan berujung pada kematian.
Tingkat 'keparahan' dari sebuah bencana nuklir diklasifikasikan menjadi beberapa level 'INES' (International Nuclear and Radiological Event Scale). INES dimulai dari level satu hingga 7. Level 7 mewakili sebuah bencana nuklir parah yang sudah masuk dalam bencana nasional bahkan internasional.
Bencana-bencana nuklir yang terjadi di bumi pun tidak sedikit jumlahnya. Namun, dari banyak bencana tersebut ada lima bencana nuklir dengan tingkat kerusakan paling parah, sekaligus menjadi yang paling tragis dalam sejarah, The Richest (19/20). Apa saja mereka? berikut 5 Peristiwa Kecelakaan Nuklir Terparah di Dunia dikutip merdeka:
5 Peristiwa Kecelakaan Nuklir Terparah di Dunia 
 
 
1.Windscale Fire - Level 5
Windscale Fire - Level 5
lihat.co.id-Bencana nuklir paling mematikan dan tragis pertama ada di daratan Eropa, tepatnya Inggris. Tidak ada yang menyangka bila tanggal 8 Oktober 1957, reaktor nuklir Windscale dan pabrik produksi plutonium di kota Cumberland akan terbakar hebat. Insiden ini masuk dalam kategori INES level 5.
Bencana nuklir terparah di Inggris Raya tersebut bermula saat alat pengontrol dari pendingin dua reaktor mengalami masalah. Hal ini secara otomatis membuat blok penyimpanan zat uranium meledak seketika.
Ledakan tersebut menghamburkan uranium ke udara yang dengan cepat berubah menjadi kobaran api radioaktif raksasa yang terus menyala hingga 16 jam lebih. Saat bencana tersebut berlangsung, tak kurang dari satu ton bahan bakar radioaktif masuk dalam inti reaktor dan menyebabkan zat radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke udara.
Akibat bencana nuklir tersebut, reaktor Windscale ditutup sampai tahun 1980. Proses pembersihan reaktor Windscale dari zat-zat berbahaya sendiri baru dijadwalkan selesai pada tahun 2015. Karena saat bencana tersebut tidak dilakukan evakuasi di daerah pemukiman sekitarnya, sampai saat ini terdapat banyak korban kontaminasi zat radioaktif yang diketahui menderita kanker tiroid.
2. Kyshtym - Level 6
Kyshtym - Level 6
lihat.co.id-Sebulan sebelum insiden Windscale terjadi, sebuah pabrik nuklir khusus zat plutonium bernama Mayak di Uni Soviet juga dilaporkan mengalami ledakan dahsyat. Dalam skala INES, bencana ini ada di peringkat 6.
Berbeda dengan reaktor Windscale yang dimanfaatkan sebagai pusat penghasil energi, pabrik nuklir Mayak dipakai untuk memproduksi bom atom dalam skala besar. Sayangnya, pihak pengelola Mayak salah dalam menetapkan standar pabrik yang mengakibatkan kerusakan tangki pendingin reaktor. Bisa ditebak hal itu diikuti oleh sebuah ledakan dahsyat.
Ledakan amonium nitrat dari reaktor Mayak diperkirakan mempunyai kekuatan setara dengan seratus bom TNT. Saking kuatnya ledakan, pengaman reaktor yang berbobot 160 ton pun hancur berkeping-keping. Akibatnya zat radioaktif dari reaktor tersebut tersebar hingga jarak 3500 kilometer dari pusat ledakan.
Kemudian bencana nuklir ini disebut dengan insiden Kyshtym, diambil dari nama kota utama tempat ledakan itu terjadi. Hingga puluhan tahun setelahnya, kota Kyshtym masihi menjadi salah satu tempat paling terkontaminasi nuklir di dunia.
justify;">
3. Fukushima - Level 7
 Fukushima - Level 7
lihat.co.id-Apabila dua insiden sebelumnya disebabkan oleh kecelakaan dan human error, maka bencana nuklir yang satu ini disebabkan oleh bencana alam.
Reaktor nuklir yang ada di Fukushima Jepang mengalami kebocoran dan serangkaian ledakan setelah sebelumnya terjadi sebuah gempa bumi dengan kekuatan 9.0 skala Richter yang disusul oleh tsunami. Tsunami itu diketahui merusak reaktor Fukushima 1 sehingga memicu terjadinya matinya 3 reaktor dari total 6 reaktor yang ada di tempat itu.
Insiden yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 tersebut menyisakan zat radioaktif dalam jumlah besar dan berpotensi mengancam dunia, tidak hanya Jepang saja. Sekitar 10-30 persen dari zat radioaktif yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima dinyatakan tersebar ke alam bebas.
Bencana nuklir yang mengharuskan pemerintah Jepang mengevakuasi sekitar 300.000 penduduk Fukushima itu masuk dalam tingkat 7 di skala INES. Menjadikannya salah satu bencana nuklir terparah.
4. Chernobyl - Level 7
Chernobyl - Level 7
lihat.co.id-Kasus kebocoran reaktor nuklir paling parah dan tragis sepanjang sejarah adalah insiden Chernobyl yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Ukraina.
PLTN Chernobyl mengalami kerusakan yang berujung pada evakuasi massal penduduk kota Chernobyl. Meski demikian, tercatat sekitar 53 orang meninggal setelah insiden tersebut yang disusul oleh ratusan lainnya akibat terkena paparan radiasi. Saat ini, Chernobyl masih nampak seperti kota hantu yang sangat berbahaya untuk dimasuki tanpa baju anti-radiasi.
Menurut beberapa sumber, insiden ini dapat dicegah bila para teknisi Chernobyl mengindahkan beberapa insiden seperti mati lampu yang muncul sebelum ledakan reaktor terjadi.
Polusi nuklir tidak hanya dirasakan oleh warga Ukraina saja, namun juga warga Eropa. Bahkan hingga saat ini pemerintah Jerman masih aktif melakukan penelitian terhadap dampak zat radioaktif Chernobyl di beberapa daerah di Negeri Bavaria.
Igor Gramotkin, selaku mantan pimpinan penelitian nuklir Chernobyl menyatakan bila dibutuhkan waktu sekitar 20.000 tahun untuk mengembalikan Chernobyl seperti sedia kala, bebas dari radiasi. Meski PLTN Chernobyl ketika itu masih berada di bawah kekuasaan Uni Soviet, kerugian yang harus diderita oleh pemerintah Ukraina diperkirakan mencapai USD 235 miliar atau hampir mencapai Rp 3000 triliun! Insiden Chernobyl masuk dalam bencana nuklir terbesar dengan skala INES 7.
5. Hiroshima-Nagasaki
Hiroshima-Nagasaki
lihat.co.id-Bencana nuklir paling tragis sepanjang sejarah manusia tentu saja ledakan bom atom di kota Hiroshima-Nagasaki yang terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945. Saat itu, korban jiwa diperkirakan berkisar antara 129.000-246.000 orang, sampai saat ini banyak penduduk Jepang yakin masih ada ribuan korban lain yang belum terhitung.
Setelah bom atom bernama 'Little Boy' dijatuhkan oleh Sekutu di Hiroshima, Presiden Amerika saat itu, Truman menginstruksikan penjatuhan bom atom kedua 'Fat Man' di kota Nagasaki. Kekuatan ledakan dari kedua bom tersebut mencapai 33 kiloton dan dengan 'sukses' menghapus kedua kota kota tersebut dari peta Jepang.
Korban ledakan yang tidak tewas juga banyak yang terus hidup dengan luka dan cacat permanen bahkan penyakit parah seperti kanker. Oleh sebab itu, banyak korban selamat yang saat ini menjadi aktivis yang menggalakkan anti senjata nuklir.

Sumber : http://monster-bego.blogspot.com/2013/05/efek-nuklir-yang-mengerikan-pada.html#ixzz3QPDc1BoG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar